Halaman


Sabtu, 24 Maret 2012

TUJUH KONSEP DASAR GEOLOGI LINGKUNGAN
Makalah ini Disusun untuk Melengkapi Tugas
Mata Kuliah Geologi Lingkungan
TKP 150



Disusun Oleh :
Nisakhaira Rahmaningtyas
21040111130059

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012


PENDAHULUAN
       I.       Latar Belakang
Perencanaan wilayah dan kota adalah suatu ilmu yang tidak bisa berdiri sendri. Banyak sekali ilmu-ilmu lain yang terkait di dalamnya yang perlu dipelajari dan dipahami pula oleh seorang perencana. Seperti ilmu ekonomi, ilmu sosial, ilmu komputer, ilmu geologi dan lainnya. Sebagai seorang perencana, mengapa harus memahami semua ilmu-ilmu tersebut? Dalam perencanaan suatu wilayah atau kota, kita membutuhkan beberapa ilmu yang dapat membantu kita membuat rancangan kota atau wilayah yang baik juga indah. Suatu kota atau wilayah mempunyai ciri khas masing-masing. Oleh karena itu, dalam membangun sebuah wilayah atau kota yang baik kita perlu mengenal dan memahami unsur dan keadaan atau kondisi yang terkait. Mengenal dan memahami membutuhkan berbagai cabang ilmu yang tidak sedikit. Berbagai macam ilmu dikombinasikan dengan baik, sehingga menjadikan rancangan kota atau wilayah yang baik pula. Salah satu ilmu yang terpenting dan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah ilmu geologi.
Ruang lingkup ilmu geologi terbagi menjadi beberapa macam, yaitu struktur geologi, petrologi, sedimentologi, stratigrafi, paleontologi, geologi lingkungan, geologi rekayasa, volkanologi, geokimia, mineralogi dan kristalografi. Ruang lingkup geologi lingkungan adalah ilmu geologi yang berkaitan dengan ilmu perencanaan wilayah dan kota. Karena, suatu kota dan wilayah dirancang dengan melihat atau mempertimbangkan kondisi geologi lingkungan yang ada dalam wilayah atau kota tersebut. Oleh karena itu, seorang perencana perlu mengenal dan memahami tujuh konsep geologi lingkungan guna menciptakan suatu kota atau wilayah yang baik.
Di dalam buku Environmental Geology karya dari Edward A. Keller, terdapat tujuh konsep pokok atau dasar tentang geologi lingkungan yang secara umum harus dikenal dan dipahami seorang perencana. Tujuh konsep tersebut antara lain :
1.      The earth is essentially a closed system.
2.      The earth is the only suitable habitat we have, and its resources are limited.
3.      Today’s   physical    processes   are   modifying  our  landscape  and have operated  throughout much of geologic time. However, the magnitude and frequency of these processes are subjected to natural and artificially-induced change.
4.      There have always been earth processes that are hazardous to people. These natural hazards must be recognized and avoided where possible, and their threat to human life and property must be minimized.
5.      Land and water use planning must strive to obtain a balance between economic considerations and the less tangible variables such as aesthetics.
6.      The effects of land use tend to be cumulative, and, therefore, we have an obligation to those who follow.
7.      The fundamental component of every person’s  environment is the geology factor, and understanding of the environment requires a broad-based comprehension and appreciation of the earth sciences and other related disciplines.
Konsep pertama menggambarkan bahwa bumi itu pada dasarnya merupakan sebuah sistem yang tertutup. Konsep kedua menyatakan bahwa hanya bumi tempat yang cocok kita miliki namun bumi memiliki sumber daya yang terbatas.  Konsep ketiga menyatakan bahwa proses-proses alam yang terjadi sekarang mengubah bentang alam yang telah tersusun selama periode geologi, baik secara alamiah maupun buatan. Konsep keempat menegaskan bahwa proses-proses di dalam bumi selalu ada yang berbahaya bagi manusia. Oleh karena itu , sebagai manusia sebisa mungkin mengenal dan menghindari akan bahaya yang mengancam kehidupan manusia tersebut dengan meminimalkan pemanfaatan kekayaan alam yang ada. Konsep kelima mengungkapkan bahwa setiap perencanaan penggunaan lahan dan air yang ada di bumi kita baiknya mempertimbangkan keseimbangan dari bidang ekonomi dan penilaian estetikanya. Konsep keenam menerangkan bahwa efek-efek dari penggunaan lahan bersifat kumulatif atau bertambah, sehingga kita mempunyai kewajiban untuk menerimanya dan menanggungnya. Konsep yang terakhir , yaitu konsep ketujuh yang menjelaskan bahwa bahwa komponen dasar dari setiap lingkungan manusia adalah faktor geologi, dan pemahaman terhadap lingkungannya membutuhkan wawasan dan penafsiran yang luas terhadap ilmu bumi dan ilmu lain yang berkaitan. Tujuh konsep tersebut dapat digunakan untuk menganalisis kondisi negara Indonesia dengan menerapkan konsep yang sesuai, sehingga dapat mengembangkan perencanaan maupun pembangunan wilayah negara Indonesia dengan sebaik-baiknya.
    II.       Rumusan Masalah
Tujuh konsep geologi lingkungan tidak semuanya dapat diterapkan di semua wilayah di dunia, khususnya di Indonesia. Makalah ini akan mencoba untuk membahas konsep-konsep mana saja yang sesuai dengan kondisi geologi di Indonesia pada saat ini.

 III.       Tujuan
Makalah Tujuh Konsep Dasar Geologi Lingkungan ini dibuat dengan tujuan untuk menjelaskan hubungan antara konsep yang telah ada dengan kondisi atau keadaan geologis di Indonesia. Sehingga dapat menjadi acuan bagi para perencana dalam merencanakan suatu kawasan agar aman dan tidak membahayakan penduduk.





PEMBAHASAN
Tujuh konsep tersebut adalah konsep yang ada di dalam bumi kita. Konsep-konsep tersebut merupakan gambaran kenyataan dari kondisi bumi kita. Indonesia menrupakan bagian dari bumi, secara tidak langsung Indonesia memiliki salah satu atau bahkan lebih dari tujuh konsep tersebut.
Melihat dari beberapa konsep tersebut, konsep keempat sangat cocok dan sesuai dengan negara Indonesia. Konsep keempat menjelaskan bahwa selalu ada proses-proses bumi yang membahayakan manusia. Oleh karena itu, manusia sebisa mungkin mengenal dan menghindari bahaya tersebut. Karena bersifat mengancam kehidupan manusia, maka kewajiban manusia yaitu harus meminimalkan pemanfaatan kekayaan alam yang ada.
Dapat diketahui, informasi-informasi mengenai kondisi geologi wilayah Indonesia menunjukan bahwa hampir seluruh wilayahnya rawan akan bencana atau disebut dengan proses bumi yang berbahaya bagi kehidupan manusia. Ini dibuktikan dari wilayah Sumatera sampai Papua utara kecuali pulau Kalimantan akan rawan dengan gunung api dan gempa. Ini berarti hampir seluruh dari wilayah kepulauan Indonesia memiliki potensi gempa kecuali pulau Kalimantan yang relatif aman. Seperti yang terjadi pada bulan Desember tahun 2004, bencana gempa dan tsunami melanda wilayah Sumatera bagian utara, yaitu propinsi Daerah Istimewa Aceh. Tidak hanya gempa dan tsunami yang telah melanda wilayah Indonesia, tetapi masih ada banjir bandang, tanah longsor, kebakaran, dan lainnya.
Setelah mengetahui bahwa hampir seluruhnya wilayah Indonesia memiliki potensi gempa dan gunung api, diharapkan pemerintah lebih memperhatikan kondisi alam yang ada di Indonesia secara cermat dan sigap. Pemerintah dapat mengandalkan para ahli atau pakar-pakar geologi Indonesia untuk berusaha menyelamatkan rakyat Indonesia dari bencana-bencana akibat akitivitas bumi di dalam maupun di luar. Selain itu, pemerintah mempunyai kewajiban untuk memberikan sosialisasi terhadap semua penduduk khususnya yang bertempat tinggal di wilayah yang memilik potensi gempa dan tsunami, seperti kawasan pantai, pegunungan, bahkan di sekitar gunung berapi. Kemudian setiap penduduk harus mengetahui usaha atau cara menghindari gempa dan tsunami, karena gempa bumi adalah bencana alam yang sangat sulit diperkirankan kapan datangnya dan berapa kekuatannya.
Walaupun wilayah Indonesia kaya akan potensi gempa dan bencana lainnya, tetapi wilayah Indonesia juga kaya akan sumber daya alamnya.  Letak geografis yang strategis menunjukkan betapa kaya Indonesia akan sumber daya alam dengan segala flora, fauna dan potensi hidrografis dan deposit sumber alamnya yang melimpah. Sumber daya alam Indonesia berasal dari pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan, peternakan, perkebunan serta pertambangan dan energi. 
Sebagai Negara agraris, pertanian menjadi mata pencaharian terpenting bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Luas lahan pertanian lebih kurang 82, 71 % dari seluruh luas lahan. Lahan tersebut sebagian besar digunakan untuk areal persawahan. Penyebaran produksi padi masih terkonsentrasi di Pulau Jawa sehubungan dengan tingginya produktivitas dan luas panen dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya. Produksi pertanian lainnya adalah jagung, ubi jalar, kacang tanah dan kedelai. Produksi holtikultura jenis sayur mayur meliputi bawang merah besar, bawang daun, kentang, kubis dan wortel. Sedangkan produksi holtikultura jenis buah-buahan meliputi mangga, durian, jeruk, pisang, pepaya dan salak.
Berdasarkan fungsinya, hutan Indonesia dibagi menjadi empat jenis, yaitu hutan lindung, hutan produksi, hutan suaka alam, dan hutan wisata. Produksi kehutanan berupa kayu hutan, baik kayu bulat, kayu gergajian maupun kayu lapis. Dari hasil hutan tersebut, yang saat ini menjadi produk andalan Indonesia untuk kegiatan ekspor adalah kayu lapis.
Fakta fisik bahwa dua per tiga wilayah Indonesia berupa laut, maka sumber daya alam di laut memiliki potensi yang sangat besar. Selain mengandung minyak, gas, mineral dan energi laut non-konvesional, serta harta karun yang sudah mulai digali meskipun masih terbatas, laut juga menghasilkan ikan yang potensi lestarinya diperkirakan sebesar 6, 4 juta ton per tahun. Saat ini yang baru dimanfaatkan sekitar 70 %. Pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan dikelompokkan dalam lima industri kelautan, yaitu industri perikanan, industri mineraldan energi laut, industri maritim, termasuk industri galangan kapal, industri pelayaran (transportasi laut) dan industri pariwisata (wisata bahari dan kawasan konservasi). Saat ini yang menjadi andalan ekspor perikanan Indonesia adalah udang dan tuna.
Pertambangan dan energi diharapkan menjadi primadona sumber penerimaan devisa, khususnya dari pendapatan ekspor minyak dan gas. Dua komoditi tambang tersebut kuantitasnya sangat mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia, sehingga sering digunakan sebagai asumsi dasar dalam perencanaan APBN. Energi listrik sebagian besar masih diproduksi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), sedangkan sisanya oleh perusahaan-perusahaan yang dikelola Pemerintah Daerah, koperasi, atau perusahaan swasta lainnya. Pemerintah juga menggali sumber-sumber energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan kepada BBM. Sumber energi aternatif yang dimiliki dalam jumlah besar adalah gas, batubara, tenaga hidro, panas bumi, dan tenaga surya. Energi alternatif yang saat ini tengah digarap pemrintah adalah energi berbasis nabati atau biofuel dengan bahan dasar tanaman perkebunan seperti kelapa sawit, tebu, singkong, dan jarak.
Seperti yang dipaparkan di atas, bagaimana sumber daya alam yang ada di Indonesia begitu luas, banyak, dan kaya. Akan tetapi, sumber daya alam perlu diminimalkan pemanfaatannya guna mencegah bahaya yang dapat ditimbulkan dari proses alam. Kerusakan alam atau lingkungan dipengaruhi juga oleh perilaku manusia yang serakah. Seperti menebang pohon sebelum waktunya, menggunakan BBM tanpa berhemat, banyaknya polusi udara, pembangunan lahan perkotaan tanpa menyisakan lahan hijau, dan lain sebagainya.
Selain konsep keempat, konsep kelima sebenarnya bisa diterapkan di seluruh negara di dunia tidak hanya di Indonesia. Karena, konsep tersebut merupakan sebuah konsep dasar dari perencanaan pembangun di suatu kawasan, wilayah, dan negara. Setiap negara tentunya ingin memiliki suatu wilayah maupun kota yang indah tapi ekonomis. Konsep kelima memiliki pengertian bahwa penggunaan lahan dan air sebaiknya mempertimbangkan aspek ekonomi dan estetika. Dalam perencanaan pembangunan suatu wiayah atau kota , kedua aspek itu merupakan bagian dari beberapa aspek yang penting. Bagaimana membuat sebuah rancangan kota yang bernilai ekonomis tanpa mengabaikan konsep estetikanya, adalah sebuah rancangan yang diinginkan oleh setiap perencana.
Sebagai contoh , dengan memanfaatkan semua ruang dan lahan yang ada dan dijadikan sebuah kawasan atau tempat yang berguna bagi masyarakat, merupakan seuatu konsep pembangunan yang tidak melupakan aspek ekonomi maupun estetika. Kawasan publik yang sederhana namun indah untuk dinikmati oleh khalayak ramai. Seperti negara-negara maju lainnya, contohnya Singapore . Di negara Singapore memanfaatkan ruang di bawah jembatan besar sebagai tempat peristirahatan para pengemudi dan terdapat pula cafe kecil di dalamnya. Singapore telah memanfaatkan seluruh ruang menjadi ruang yang berguna khususnya bagi masyarakatnya. Singapore memiliki kota yang sangat indah namun padat penduduknya. Setiap ruang dan lahan di sana ditata rapi dan digunakan dengan sebaik-baiknya. Bahkan sistem perairan atau drainasenya pun baik, sehingga memberikan kesan estetika yang baik pula. Dengan meilihat contoh-contoh kota di negara-negara maju seperti Singapore, diharapkan Indonesia pun dapat segera mengimbangi bahkan melampauinya. Itulah yang homework bagi seorang perencana di Indonesia.
           





PENUTUP
I.               Kesimpulan
Ada tujuh konsep dalam ruang lingkup geologi lingkunga. Semua konsep pada dasarnya baik dan dapat diterapkan di seluruh wilayah di dunia. Begitu pula dengan wilayah Indonesia. Mungkin saja jika di Indonesia menerapkan semua konsep tersebut , Indonesia akan menjadi wilayah yang baik tatanannya. Akan tetapi, setiap wilayah mempunyai ciri khas masing-masing. Seperti Indonesia yang memiliki potensi gempa dan bencana alam cukup banyak. Konsep keempat cocok untuk Indonesia akan hal tersebut. Kemudian dengan konsep kelima, Indonesia dapat menjadi negara yang lebih baik tata ruangnya.

  II.          Saran
Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah :
·         Pentingnya melestarikan kekayaan alam di Indonesia dengan memanfaatkan penggunaannya secara baik dan diminimalkan.
·         Pentingnya pengetahuan dasar atau sosialisai tentang gempa maupun bencana lainnya kepada masyarakat.
·         Pentingnya sistem drainase atau perairan yang baik dan teratur dalam suatu wilayah.
·         Pemanfaatan ruang dan lahan dengan sebaik-baiknya untuk kawasan publik, sehingga dapat memperindah suatu wilayah maupun kota.






DAFTAR PUSTAKA
http://www.indonesia.go.id. 2010.  “Sumber Daya Alam.” Diunduh pada 14 Maret
2012.
Keller, Edward. 1978. Environmental Geology Second Edition. Charles E.Merril
Publishing Company Colombus, Ohio. 

Jumat, 09 Maret 2012

Jatuh Bangunnya Kota London

LONDON-merupakan salah satu kota yang paling menarik di dunia. berdirinya kota ini tidak semudah yang kita bayangkan. Kota London dahulu adalah sebuah pemukiman yang kemudian ditaklukan atau dikuasai oleh bangsa Romawi. mereka menyebutnya LONDINIUM. bangsa Romawi membangun jembatan di atas Sungai Thames yang mempunyai panjang 402 km dan kedalaman 35 m. di bawah pimpinan Romawi , Londinium dengan cepat menjadi pusat perdagangan  di Inggris. Kemudian , sekelompok pemberontak Inggris yang dipimpin oleh Ratu Boudica menghancurkan pemukiman , tetapi kemudian dibangun kembali. Pada abad ke-2 , bangsa Romawi menambahkan dinding pelindung di sekitar perimeter. Akan tetapi, ketika bangsa Romawi meninggalkan Inggris pada abad ke-5, kota itu tenggelam lagi. Dari abad ke-7 sampai abad ke -14 Kota London mengalami perang dan berbagai macam masalah politik. Pada abad ke -16 Kota London berjuang untuk bangkit dan mengatasi bencana. Pada abad itu perusahaan pertama komersial besar terbentuk dan pertukaran komoditi pertama didirikan , membuat pertumbuhan ekonomi kota meningkat. Namun antara tahun 1664 dan 1665, London hancur oleh wabah besar. Pada bulan September tahun berikutnya, sebuah kebakaran mengerikan meghancurkan sebagian besar kota itu. Sekitar 13.000 rumah dan 89 gereja habis ditelan oleh api.
Pekerjaan konstruksi didasarkan terutama pada desain yang dikirim oleh Christopher Wren dan kota itu diperpanjang ke barat. Banyak kota publik yang besar dibangun dalam tahun-tahun berikutnya, termasuk Grosvenor, Berkeley dan Hanover Square, yang dibangun di pinggiran barat baru. Persediaan air ditingkatkan, sistem pembuangan dibangun dan kasar, jalanan yang telah diaspal berlumpur. Gelatik menyelesaikan karyanya yaitu Katedral St Paul, diatapi oleh kubah tinggi 110m.
Antara tahun 1666 dan 1821 , populasi London meningkat . London menjadi pusat perdagangan dunia. Selama perang dunia II , sekitar 35% kota itu dihancurkan oleh serangan udara Jerman. Akan tetapi, Katedral Santo Paulus hamper tanpa cedera, meskipun beridiri di pusat kehancuran yang melahap 10.000 nyawa. London mampu membangun kembali kekuatan ekonominya setelah perang, lalu sebagian kerusakan telah diperbaiki.
Pusat pertumbuhan baru terletak di Sungai Themes yang menjadi salah satu tempat paling menarik di kota itu untuk hidup. Kehidupan di London , sangat bergantung pada Sungai Themes. Akan tetapi, selain menjadi penopang hidup Kota London, sungai itu pun dapat menjadi bencana bagi Kota London. Sungai Themes adalah sungai yang berhubungan langsung dengan laut , oleh karena itu sungai tersebut dapat melakukan pasang surut kapanpun dia mau. Kota London merupakan salah satu kota bersejarah dan kota yang paling menarik di dunia , namun kota itu berdiri dalam kekhawatiran tentang apa yang dilakukan oleh Sungai Themes nantinya .
source :
www.yourhistory.com